Yamaha Jupiter-Z pacuan Rafid Topan tidak terkejar di pusingan atau seri kedua Asia Road Racing Championship (ARRC), dua minggu lalu di Sentul. Menurut Hawadis sang mekanik, dia orang pakai rumus baru yang belum pernah dipakainya.
Biasanya korek Jupiter-Z 115 cc menggunakan klep 28/23 atau 27/23 mm. Tapi, Hawadis yang gabung di tim Yamaha CKJ TJM Racing itu, sekarang memilih menggunakan klep isap 27,5 mm dan buang 23 mm.
Makanya lubang isap dipatok 24,5 mm. Dengan pelebaran pada posisi bos klep jadinya 25,5 mm. Kalau pakai klep 28/23 mm lubang isap dibuat 25 mm dan jika klep 27/23 mm, inletnya 24 mm.
Besar lubang isap 24,5 mm berlaku juga pada diameter dalam sitting klep, rinci Hawadis yang aplikasi intake Varro tapi sudah dimodif nengok ke kiri.
Menurut pria 40 tahun ini, durasi kem juga diubah. Masih tetap menggunakan kem kerbau atau dari bekas Honda Genio. Klep isap dibuat membuka 33 sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 57 setelah TMB (Titik Mati Bawah).
Durasi klep buang juga dibikin sama, yaitu 270. Membuka 58 sebelum TMB dan menurup 32 setelah TMA, lanjut Hawadis yang pakai knalpot AHM Malaysia.
Guna mengatur timing pengapian, dia pakai magnet YZ125 dipadu CDI BRT tipe Super Pro 52 step. Grafik yang dipakai yaitu pilihan yang ke-30, rinci Hawadis dari markasnya di Jl. Bakti No. 28 RT 17/09, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Rasio kompresi yang dipakai juga cukup sedang. Yaitu 12,8 : 1 yang juga dipadukan bahan bakar Petronas, tegas mekanik yang disupport tim Tunggal Jaya Motor Indonesia dan juga CKJ, perusahaan konstruksi Malaysia. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 90/80×17
Ban belakang : Battlax 110/80×17
Sokbreker : YSS
Karbu : Mikuni Sudco
Spuyer : 145/27,5
Biasanya korek Jupiter-Z 115 cc menggunakan klep 28/23 atau 27/23 mm. Tapi, Hawadis yang gabung di tim Yamaha CKJ TJM Racing itu, sekarang memilih menggunakan klep isap 27,5 mm dan buang 23 mm.
Makanya lubang isap dipatok 24,5 mm. Dengan pelebaran pada posisi bos klep jadinya 25,5 mm. Kalau pakai klep 28/23 mm lubang isap dibuat 25 mm dan jika klep 27/23 mm, inletnya 24 mm.
Besar lubang isap 24,5 mm berlaku juga pada diameter dalam sitting klep, rinci Hawadis yang aplikasi intake Varro tapi sudah dimodif nengok ke kiri.
Menurut pria 40 tahun ini, durasi kem juga diubah. Masih tetap menggunakan kem kerbau atau dari bekas Honda Genio. Klep isap dibuat membuka 33 sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 57 setelah TMB (Titik Mati Bawah).
Durasi klep buang juga dibikin sama, yaitu 270. Membuka 58 sebelum TMB dan menurup 32 setelah TMA, lanjut Hawadis yang pakai knalpot AHM Malaysia.
Guna mengatur timing pengapian, dia pakai magnet YZ125 dipadu CDI BRT tipe Super Pro 52 step. Grafik yang dipakai yaitu pilihan yang ke-30, rinci Hawadis dari markasnya di Jl. Bakti No. 28 RT 17/09, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Rasio kompresi yang dipakai juga cukup sedang. Yaitu 12,8 : 1 yang juga dipadukan bahan bakar Petronas, tegas mekanik yang disupport tim Tunggal Jaya Motor Indonesia dan juga CKJ, perusahaan konstruksi Malaysia. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 90/80×17
Ban belakang : Battlax 110/80×17
Sokbreker : YSS
Karbu : Mikuni Sudco
Spuyer : 145/27,5
Penulis : Aong | Teks Editor : Nurfil | Foto : GT, Aong
Source: OtomotifNet
No comments:
Post a Comment